Just Do Our Best in This Life…!

Posts tagged ‘Iko Uwais’

The Raid, Film Indonesia yang Menginspirasiku

Satu lagi karya anak bangsa yang dapat dijadikan kebanggaan bersama, The Raid (Serbuan Maut), film aksi seni bela diri dari Indonesia yang disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Pertama kali dipublikasi pada Festival Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival, TIFF) 2011 sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness, para kritikus dan penonton memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi terbaik setelah bertahun-tahun. Terpilihnya film ini untuk diputar pada beberapa festival film internasional berikutnya, seperti Festival Film Internasional Dublin Jameson (Irlandia), Festival Film Glasgow (Skotlandia), Festival Film Sundance (Utah, AS), South by Southwest Film (SXSW, di Austin, Texas, AS), dan Festival Film Busan (Korea Selatan), menjadikannya sebagai film komersial produksi Indonesia pertama yang paling berhasil di tingkat dunia.

Kesuksesan tersebut memancingku untuk menjumpai sinopsis dan trailernya lewat internet. Benar saja, setelah itu aku langsung bergegas pergi ke bioskop untuk menontonnya, kemarin sore. Bagi saya film tersebut sangat mempesona pada setiap detiknya. Luar biasa! Sampai-sampai saya merasa film ini begitu cepat berakhir sebelum saya sempat berekspresi lebih mendalam. Patut rasanya saya berikan pujian kepada Merantau Films yang telah menghasilkan dua karya terbaiknya dalam memperkenalkan pencak silat sebagai kesenian beladiri asli Indonesia kepada dunia dengan kemasan yang begitu menawan, yaitu film Merantau (2009) dan The Raid (2012).

Banyak hikmah yang dapat saya ambil dari film yang baru beredar di bioskop tanah air pada tanggal 23 Maret 2012 tersebut, antara lain:

  1. Setiap pekerjaan/operasi/misi yang dilakukan harus dipastikan kebenarannya sebelum kita bertindak, jangan sampai melakukan tindakan yang konyol dan ternyata merupakan suatu kesalahan;
  2. Mendekatkan diri kepada-Nya dapat membawa keselamatan. Karena pada saat kita dalam keadaan yang terjepit dan sudah tidak ada lagi tempat bergantung, maka kemana lagi kita akan memohon pertolongan selain kepada-Nya;
  3. Membersihkan hati dan bekerja menggunakan mata hati membuat kita mudah menerima ‘petunjuknya’ dalam setiap langkah dan detak jantung kita untuk dapat melakukan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya;
  4. Keluarga yang harmonis, mengingatnya dapat menjadi sumber kekuatan disaat raga kita sudah tidak sanggup berdiri; dan yang terakhir dan paling berkesan bagi saya adalah
  5. Setiap orang berhak memilih jalan hidupnya. Seorang saudara pasti menginginkan yang terbaik bagi saudaranya. Seberapapun besarnya usaha untuk ‘menyelamatkan’ saudara kita, tetap saja pilihan ada padanya. Walau berat, tapi inilah hidup… setiap orang berhak menentukan kemana ia akan melangkah, yang “pas” untuknya.

Great! Semoga saja perfilman Indonesia akan terus bangkit dengan karya-karya besar yang menawan dunia, yang dapat menginspirasi setiap orang yang menontonya untuk menjadi lebih berharga. (MeLZ)